Konser Virtual dan AI Idol: Masa Depan Hiburan Musik yang Bikin Kagum (dan Bingung)

 

Dunia hiburan makin ke sini makin canggih. Kalau dulu nonton konser harus rela antri panjang, beli tiket mahal, dan desak-desakan di venue, sekarang kamu bisa nonton konser sambil rebahan pakai VR headset atau bahkan cuma lewat laptop. Belum lagi soal "idola digital" alias AI Idol yang makin hari makin mirip manusia beneran. Gak cuma nyanyi, mereka juga bisa ngobrol sama fans!

Nah, pertanyaannya: apakah ini cuma tren sesaat, atau memang beginilah masa depan hiburan kita?

Konser Virtual: Nonton Gig di Dunia Digital

Semenjak pandemi COVID-19, banyak musisi yang banting setir ke konser online. Tapi sekarang, konser virtual bukan lagi cuma “plan B” justru makin keren dan banyak yang suka. Contohnya konser Travis Scott di Fortnite tahun 2020. Waktu itu, dia tampil sebagai karakter digital raksasa, dan penontonnya lebih dari 12 juta orang di satu event. Gila kan? 

Platform kayak Wave, Roblox, dan Meta Horizon Worlds bikin konser virtual bisa se-immersive itu. Panggungnya bisa berubah jadi luar angkasa, atau hutan neon. Suara surround 360 derajat, visual gila-gilaan, dan kita bisa "hadir" di konser pakai avatar digital.

AI Idol: Bukan Manusia, Tapi Punya Fans Sejuta

Pernah dengar nama Hatsune Miku? Dia bukan orang asli, tapi punya konser keliling dunia. Sekarang muncul lagi AI Idol yang lebih canggih, kayak K/DA dari League of Legends dan Eternity dari Korea. Mereka nyanyi, joget, punya akun medsos, dan… bisa balas komentar fans. Semua pakai teknologi AI dan suara sintetis.

Menurut laporan Business Insider (2023), industri influencer virtual ini diprediksi bakal tembus USD 10 miliar di tahun 2030. Gila sih, orang yang gak nyata bisa bikin duit segede itu. 

Apa Untung Ruginya Buat Dunia Musik?

Keuntungannya:

  • Lebih gampang diakses. Gak perlu traveling jauh buat nonton konser.
  • Kreatif tanpa batas. Mau tampil di Mars? Bisa! Mau jadi naga digital? Gampang.
  • Produksi lebih murah. Gak perlu sewa stadion dan bayar kru segunung.

Tantangannya:

  • Kurang ‘feel’. Gak ada momen megang tangan idola atau nyanyi bareng ribuan fans.
  • Saingan gak adil. AI Idol gak butuh istirahat, gak pernah sumbang, dan gak pensiun.
  • Masalah etika. Siapa yang punya hak cipta atas suara atau wajah AI Idol?

Fans Milenial vs. Gen Z: Siapa yang Lebih Terbuka?

Menurut Statista (2024), hampir setengah Gen Z lebih pilih konser virtual karena simpel dan keren. Tapi generasi di atas 35 tahun masih suka konser fisik katanya lebih berkesan dan real.

Uniknya, meski cuma digital, fans AI Idol itu loyal banget. Mereka bikin fan art, fan fiction, bahkan komunitas khusus. Jadi ternyata, kedekatan emosional bisa juga terbentuk walau idola kita… bukan manusia.

Kesimpulan: Dunia Baru Hiburan, Siap atau Nggak?

Buat sebagian orang, konser virtual dan AI Idol itu masa depan yang keren. Buat yang lain, rasanya agak aneh dan “kurang nyawa”. Tapi kayaknya dunia hiburan gak bakal pilih salah satu justru gabungan dunia nyata dan digital bakal jadi standar baru.

Jadi, jangan heran kalau 5 tahun lagi kamu nonton konser hologram, atau fangirling ke idola AI yang bisa ngomong langsung sama kamu lewat DM. Siap gak siap, hiburan masa depan udah di depan mata!


Referensi

  • The Verge. (2020). Travis Scott’s Fortnite concert was a triumph of virtual music. Link
  • Business Insider. (2023). Virtual Influencers Are the Future of Marketing. Link
  • Statista. (2024). Survey on digital entertainment preferences by age group.
  • Wired. (2023). AI Idols Are Here, and They're Learning to Talk Back.
  • BBC Culture. (2022). The ethics of virtual celebrities and digital humans.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama